Ia dilahirkan untuk berjuang
Melawan kerasnya kehidupan
Rasa letih adalah kawan
seperjuangannya
Putus asa adalah musuh abadinya
Pahitnya perjuangan hanya ia yang
rasa
Melawan kebodohan
Melawan kemalasan
Melawan kehinaan
Melawan dosa-dosanya
Namun kemenangan bukan hanya
miliknya
Tapi juga...
Milik ibunya
Milik bapaknya
Milik saudaranya
Milik kakek dan neneknya
Milik paman dan bibinya
Bahkan milik tetangga dan desanya
Serdadu kehidupan hanya tersenyum
sebentar kemudian kembali berjuang
Sebab selama masih hidup, ia
masih serdadu kehidupan
Serdadu kehidupan
Hidup dalam tawanya
Hidup dalam tangisnya
Hidup dalam kemurungan
Hidup dalam kebahagiaan
Tak ada yang abadi banginya
Serdadu kehidupan
Tinggal di bawah kolong jembatan
Tinggal di pinggir sungai
Tinggal di samping rel kereta api
Tinggal di atas grobak
Tidurnya beralaskan kardus dan
koran bekas
Ini hidup atau kematian
Menyakitkan juga menyenangkan
Serdadu kehidupan
Bersenjatakan kesyukuran
Bertameng kesabaran
Serdadu kehidupan hanya bersedih
sebentar lalu kembali berjuang
Sebab kematian bukan akhir
kehidupan, walau sudah mati ia tetaplah serdadu kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar